LOMBOK BARAT (WARTAWAN LOMBOK) - Setiap Tanggal 5 Mei, Negara negara di dunia memperingat Hari Bidan Internasional atau international day of Midwife, Dihimpun dari Berbagai Sumber, Usulan Memperingati hari Bidan internasional ini pertama kali datang dari delegasi Australia yang kemudian dibahas lebih lanjut dalam kongres Bidan internasional pada tahun 1987, Namun peringatan secara formalnya baru dimulai pada 5 Mei 1992.Memperingati hari Bidan dimaksudkan  untuk menghargai kontribusi para  bidan yang telah memberi perawatan ibu dan bayi dalam persalinan.




Tugas mulia bidan mencakup merawat calon ibu, melakukan pemeriksaan kesehatan, memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan, serta memberikan dukungan emosional bagi ibu yang sedang menghadapi proses kelahiran. Hari Bidan Sedunia bukan hanya perayaan, tetapi juga kesempatan untuk mengingatkan pentingnya peran mereka dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi.


Selain sebagai momen penghormatan, Hari Bidan Sedunia juga merupakan waktu untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan bidan. Melalui Konferensi Bidan Internasional, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan standar pelayanan bidan agar mereka dapat memberikan perawatan yang terbaik bagi ibu dan bayi yang baru lahir.


Selamat Hari Bidan Internasional,Mari kita menghargai dan menghormati para bidan yang membawa kebahagiaan pada keluarga di dunia



Hari Bidan Sedunia diperingati untuk mengampanyekan peran utama bidan dalam aspek-aspek kehidupan manusia, terutama dalam proses persalinan dan kesehatan reproduksi. Peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi dan meningkatkan standar kualitas bidan yang memiliki peran vital, tidak hanya dalam perawatan ibu hamil tetapi juga dalam mendukung kesejahteraan keluarga di Indonesia.


Sejarah Hari Bidan Sedunia

Dilansir dari laman SDG Bappenas, usul merayakan Hari Bidan Sedunia pertama kali diajukan delegasi Australia, yang kemudian dibahas secara lebih rinci dalam Kongres Bidan Internasional pada 1987. Meskipun telah dimulai sejak era 1980-an, namun penetapan Hari Bidan Sedunia 5 Mei secara formal baru diresmikan pada 1992.


Peringatan Hari Bidan Sedunia merujuk pada evolusi sejarah kebidanan di seluruh dunia, di mana profesi ini telah mengalami transformasi yang signifikan dalam aspek tradisi dan budaya. Pada masa lampau, praktik kebidanan sering kali dikaitkan dengan kepercayaan takhayul.


Saat ini, bidan memiliki tingkat kompetensi yang setara dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang lebih umum dikenal. Selama ribuan tahun, tradisi telah menjadikan kebidanan sebagai profesi yang dominan dijalankan wanita.


Bahkan pada zaman Yunani Kuno, seorang wanita harus memiliki pengalaman melahirkan sebelum dianggap layak untuk menjadi seorang bidan. Karena itu, kebidanan telah lama dianggap sebagai profesi khusus bagi wanita.


Akibat sejarah panjang ini, terjadi perpecahan antara bidan dan dokter kandungan di Eropa pada abad ke-17. Meskipun dalam beberapa abad terakhir, praktik kebidanan mengalami penurunan, namun meningkatnya minat ibu melahirkan di rumah telah membuat praktik kebidanan menjadi kembali relevan.


Untuk memberikan penghormatan kepada peran vital para bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, setiap 5 Mei diperingati secara internasional sebagai Hari Bidan Sedunia atau International Day of The Midwife.


Tema Hari Bidan Sedunia 2024

Dilansir dari Healthy Newborn Network, Konfederasi Bidan Internasional atau The International Confederation of Midwives (ICM) mengakui peran vital bidan dalam menyesuaikan sistem kesehatan dengan perubahan iklim serta mengurangi emisi karbon secara keseluruhan.


Mereka tidak hanya memberikan layanan kesehatan yang aman dan ramah lingkungan, tetapi juga menjadi penanggap pertama saat terjadi bencana iklim. Oleh karena itu, tema Hari Bidan Internasional tahun ini adalah "Midwives: A Vital Climate Solution", yang artinya "Bidan: Solusi Penting dalam Perubahan Iklim".


Melalui tema ini, ICM berusaha menunjukkan bahwa model pelayanan kebidanan ternyata ramah lingkungan. Penelitian menunjukkan pelayanan bidan yang berkelanjutan memberikan hasil optimal dan aman dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, mengurangi limbah medis, dan jejak ekologis.


Pelayanan bidan juga membantu mengalihkan sumber daya dan waktu dokter kandungan kepada perempuan dengan kebutuhan perawatan yang kompleks. Secara global, layanan kesehatan menyumbang sekitar 5% gas rumah kaca.


Dengan memberikan layanan yang berkelanjutan di masyarakat, bidan dapat mengurangi kebutuhan akan perjalanan ke fasilitas kesehatan yang tidak perlu, mengurangi jejak karbon layanan kesehatan, dan tetap menjaga aksesibilitas.


Pelayanan bidan yang berkelanjutan juga mendukung ibu untuk mencapai tujuan menyusui lebih lama. Menyusui tidak membutuhkan kemasan atau pengiriman, tidak meninggalkan limbah, dan tidak mempengaruhi kualitas air. Dukungan ini berdampak positif pada kesehatan bayi dan ibu dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sekaligus menjadi kemenangan bagi lingkungan.


Itulah informasi mengenai Hari Bidan Sedunia yang diperingati setiap 5 Mei. Dengan tema "Bidan: Solusi Penting dalam Perubahan Iklim", Hari Bidan Sedunia 2024 menegaskan peran vital bidan dalam menyediakan layanan kesehatan yang ramah lingkungan, membantu mengurangi emisi karbon, dan mendukung kesejahteraan ibu dan bayi secara global.


Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom

Post a Comment

Silahkan Berkomentar, Beri Kritik dan Saran Anda Untuk Perkembangan Blog